Picture
DiJepang saat ini sedang ngetrend dengan penggunaan elektronik money yang disebut Denshi Manee dalam bahasa Jepang. Penggunaan E money  ini meluas bukan hanya sebatas untuk berbelanja dishooping center, tapi juga bisa dipake untuk membayar tiket kereta api , subway , dan membeli makanan dikombini.   Tahun 2007 ini disebut tahun kebangkitan produk e-money (denshi manee) ini. Pada tahun ini juga ahli teknologi Jepang berhasil membuat handphone yang tak hanya berguna sebagai kamera dan televisi, tapi juga pengganti dompet. Dengan telepon seluler (ponsel) itu, orang tak perlu membawa uang tunai atau kartu anjungan tunai mandiri (ATM). Cukup dengan menyodorkan telepon genggam. Ponsel itu juga dapat menyimpan e-money (uang elektronik).

Yang disebut dengan 電子マネー(denshi manee )adalah Uang elektronik alias e-money (electronic money) dikenal dengan beberapa istilah seperti electronic cash, electronic currency, digital currency, digital money, atau digital cash merupakan media alat tukar uang secara elektronik. Untuk menggunakan transaksi e-money membutuhkan tiga infrastruktur seperti jaringan komputer, internet, dan digital stored value system. Electronic Funds Transfer (EFT) dan direct deposit adalah contoh dari e-money.

Negara negara yang telah berhasil mengembangkan e money ini adalah antara lain Hongkong, Kanada dan Singapore. Di Jepang sendiri e money mulai di perkenalkan tahun 2001 dengan munculnya kartu EDY(エデイ) tapi kurang mendapat sambutan dari para pengunanya baru pada tahun 2007 ini mulai berkembang pesat penggunaan ini dengan munculnya kartu SUICA yang dikeluarkan JR (Japan Rail) pada bulan maret 2007 disusul dengan munculnya PASMO yang bukan hanya bisa digunakan untuk naik subway dan bis saja tapi bisa digunakan untuk naik JR juga bergabung dengan SUICA. Hanya dalam sebulan pengguna PASMO ini melewati angka 3 juta pemakai.

Selain praktis system e money ini sangat mudah dan cepat dalam melakukan transaksi sehingga pantas disebut model transaksi masa depan. E money ini bekerja antara lain pada saat suatu ketika Anda tengah berjalan-jalan di tengah kota. Beberapa meter di depan Anda adalah restoran misalnya Mc Donald. Dengan hanya menggunakan pesawat handphone, Anda bisa menulis pesan kepada gerai tersebut tentang jenis makanan tertentu. Ketika Anda masuk ke gerai, si pelayan sudah siap dengan makanan yang Anda pesan. Transaksi pun beres tanpa Anda harus keluar uang cash. Pada saat lain  suatu ketika Anda kehabisan uang cash, sementara Anda sangat butuh terhadap suatu barang. Anda cukup mengeluarkan pesawat handphone, lalu melewatkan handphone itu di atas reader khusus. Transaksi elektronik pun berlangsung dan Anda bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan.

Salah satu keuntungan penggunaan e-money bagi perusahaan perusahaan yang menggunakan sistem ini adalah bisa mengetahui dalam waktu singkat tentang karekter dari pengguna jasa atau e-money ini , begitu belanja dengan e-money maka pemilik toko atau perusahaan bisnis akan dapat mengetahui tentang umur yang berbelanja barang tersebut, ditoko apa saja mereka belanja, toko toko mana saja yang laku keras , makanan atau barang apa saya yang disukai dan lain sebagainya.

  Saat ini dengan system point maka semakin banyak orang Jepang yang menggunakan e-money dibanding dengan uang cash. Point yang terkumpul bisa dipake untuk berbelanja atau bisa dipakai sebagai voucher belanja atau naik pesawat JAL atau ANA. Pada tahun 2007 ini tercatat hampir 40 juta orang Jepang menggunakan jasa e-money ini baik yang berupa card atau dengan menggunakan ponsel dari perusahaan ponsel di jepang seperti AU, Softbank, Docomo dan lain lainnya.

  System transaksi e-money di Indonesia tampaknya hanya bisa dinikmati oleh mereka -mereka mempunyai penghasilan tinggi serta mempunyai pengetahuan tentang penggunaan Internet dan Informasi teknologi, sedangkan masyarakat kecil masih menggunakan uang cash sebagai alat transaksinya.




Leave a Reply.